Pemerintah kota Surabaya menyelenggarakan kebijakan wajib belajar 12 tahun dengan berbagai program, di antaranya adalah mengadakan program mitra warga, yaitu program penerimaan peserta didik baru dari keluarga miskin dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah, di sekolah swasta maupun negeri. Dilansir dari Surya.co.id, Dinas Pendidikan Kota Surabaya tetap akan memberi porsi khusus untuk siswa dari keluarga miskin (gakin). Calon siswa dari keluarga kurang mampu ini akan tetap ditampung di SMPN sesuai jarak atau zonasi sekolah di setiap kecamatan.
"Tetap ada Program Mitra Warga di Kota Surabaya. Tidak kami hapus. Berapa pagu untuk mereka, kami belum bisa buka sekarang," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan, Jumat (5/4/2019).
SMP Terpadu Daarul Muttaqien, termasuk sekolah yang mendapatkan amanah untuk menerima sisws dari mitra warga tersebut. "Tahun ini kita menerima 43 daftar siswa mitra warga dari dinas pendidikan", Ujar Ustad Fathoni ketua PPDB SMP Terpadu Daarul Muttaqien.
Menyikapi hal tersebut, guru-guru SMP Terpadu Daarul Muttaqien bergerilya untuk melakukan survei ke kediaman siswa mitra warga tersebut untuk wawancara tentang kondisi keluarga dan rumahnya.
Setelah mendatangi satu-persatu rumah mitra warga dari dinas, guru memilih siswa yang benar-benar tidak mampu. Karena dari data yang diberikan oleh dinas ternyata beberapa siswa mitra warga tersebut memiliki rumah yang bagus dan penghasilan yang cukup.
"jadi dari data tersebut kita pilah-pilah lagi untuk menentukan siswa yang benar-benar kurang mampu untuk bersekolah gratis di SMP Terpadu Darul Muttaqien", Ujar Ustad Fathoni.
Semoga program mitra warga ini dapat membantu siswa yang benar-benar kurang mampu untuk belajar al-quran, menghafal, serta mengamalkannya. Aamin. (Ryan Adi Prayitno, S.Pd, Gr.)
No comments:
Post a Comment